Ternyata Al-Quran Memiliki Jawaban Memuaskan “Mengapa Tuhan Menciptakan Orang Cacat”

Dalam suatu forum di india yang dihadiri ribuan orang, seseorang non muslim bertanya kepada dokter zakir naik.

“mengapa tuhan menghasilkan orang - orang yang terlahir cacat? apakah terdapat ayat(AL) quran ataupun perkataan nabi muhammad yang menarangkan perihal ini? ”

“saudara ini mengajukan persoalan yang amat bagus, ” kata dokter zakir naik memulai jawabannya. “mengapa dan juga apa dalihnya allah menghasilkan sebagian orang terlahir bagaikan orang yang cacat? dalihnya dipaparkan dalam quran tulisan(AL) mulk ayat 2.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

yang menjadikan mati dan juga hidup, biar ia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. dan juga ia maha perkasa lagi maha pengampun. (qs.(AL) mulk: 2) ”

dokter zakir naik lalu menarangkan perbandingan pemikiran islam dengan hindu tentang orang - orang yang terlahir cacat.

dalam hindu, terdapat suatu filosofi yang diucap sanskara ataupun reinkarnasi. kalau seorang yang mati hendak terlahir berulang bagaikan wujud tertentu bergantung apa yang dia jalani di kehidupan sebelumnya. itu pula diucap bagaikan karma.

bila amal perbuatannya baik, dia hendak terlahir berulang dalam tingkatan makhluk yang lebih baik. kebalikannya bila dia berbuat kurang baik, dia hendak terlahir berulang dalam tingkatan makhluk yang lebih rendah.

tingkatan makhluk paling tinggi dalam reinkarnasi merupakan manusia. manusia seorang diri dibagi dalam bermacam kasta dari terendah sampai paling tinggi: pariah, sudra, waisya, satria dan juga brahmana. sebaliknya makhluk tingkatan terendah merupakan fauna, yang pula dibagi dalam bermacam tingkatan.

bila satu makhluk berbuat baik dan juga mati, nanti dia hendak lahir berulang bagaikan makhluk yang tingkatannya lebih besar. sampai - sampai fauna juga bila berbuat baik hendak bereinkarnasi jadi manusia dan juga manusia bila berbuat kurang baik hendak terlahir bagaikan makhluk yang lebih rendah sampai jadi fauna.

menimpa benar tidaknya reinkarnasi ini, dokter zakir naik cuma menjawabnya dengan suatu persoalan.

“semakin ke mari, kejahatan manusia terus menjadi meningkat ataupun terus menjadi menurun? ”

“semakin meningkat, ” jawab hadirin.

“populasi manusia terus menjadi meningkat ataupun menurun? ”

“semakin meningkat. ”

“jika manusia yang berbuat kurang baik bereinkarnasi jadi fauna, semestinya populasi manusia meningkat ataupun menurun? ”

“berkurang, ” jawab hadirin sembari tertawa. terasa lucu dengan konsep reinkarnasi.

nah, berubah dengan konsep reinkarnasi, dalam islam seorang terlahir cacat ataupun tidak seluruh itu merupakan tes. bersumber pada tes itu, seorang hendak dinilai.

allah menguji masing - masing orang dengan trik berubah. terdapat yang diperuntukan orang kaya. apakah dengan itu dia bersyukur, keluarkan zakat. sebaliknya orang miskin malah memperoleh zakat. orang miskin lebih gampang hisabnya, orang kaya hisabnya lebih susah.

sama halnya orang yang terlahir cacat kadangkala terdapat yang bertanya apa dosa balita itu? dalam islam seluruh balita suci, tidak terdapat yang berdosa. dia tidak bersalah. tetapi itu merupakan tes menurutnya, tes untuk dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya apakah yakin kepada allah. kali ini diuji dengan tes yang susah. dan juga terus menjadi susah tes terus menjadi besar pahala.

serupa orang yang menempuh s1, ujiannya gampang. dia jadi sarjana. tes s2 lebih susah. tes s3 lebih susah lagi, namun bila dia lulus, dia jadi doktor.

demikianlah, terus menjadi besar tes terus menjadi besar pahala dan juga derajat di sisi allah subhanahu wa ta’ala.






(sumber: tarbiyah. net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.