Inilah 7 Kesalahan Saat Mandi Junub yang Sering Dilakukan Orang Indonesia

Mandi junub itu yakni mandi yang diharuskan oleh agama islam atas orang - orang mukalaf dari golongan laki - laki ataupun perempuan buat mensterilkan diri dari hadats besar.

dan juga bagi ketentuan syari’at islamiyah, mandi junub itu dinamakan mandi harus dengan mengalirkan air ke segala penggalan badan. mandi junub ini merupakan tercantum dari masalah ketentuan sahnya shalat kita, sampai - sampai apabila kita tidak mengerjakannya dengan trik yang benar hingga mandi junub kita itu tidak dikira legal sampai - sampai kita masih belum lepas dari hadats besar.

dampaknya shalat kita dikira tidak legal apabila kita menunaikannya dalam kondisi belum bersih dari hadats besar dan juga kecil. sebaliknya mandi junub yang benar itu yakni mandi junub yang dicoba dengan mengamalkan car - cara mandi junub yang dianjurkan oleh nabi muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam.

karna menunaikan mandi junub itu merupakan tercantum ibadah kepada allah ta’ala, hingga disamping wajib dicoba dengan ikhlas karna allah semata, pula wajib pula dilaksanakan dengan trik dituntunkan oleh rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam.

dalam perihal ini ada sebagian riwayat yang memberitakan sebagian trik mandi junub tersebut. riwayat - riwayat itu merupakan bagaikan berikut dilansir dari novel samudera ilmu:

1. (tulis hadisnya dalam sunan abi dawud jilid 1 perihal. 63 hadits ke 249)

“dari ali bin abi thalib, kalau rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda : barangsiapa yang meningggalkan penggalan badan yang wajib dialiri air dalam mandi janabat meski satu rambut buat tidak dibasuh dengan air mandi itu, hingga hendak diperlakukan kepadadanya demikian dan juga demikian dari api neraka”. hr. abu dawud dalam sunannya hadits ke 249 dan juga ibnu majah dalam sunannya hadits ke 599. dan juga ibnu hajar angkatan laut (AL) asqalani menshahihkan hadits ini dalam talkhishul habir jilid 1 taman 249.

dengan demikian kita wajib meratakan air kala mandi janabat ke segala badan dengan penuh kehati - hatian sampai - sampai dicoba penyiraman air ketubuh kita itu berkalai - kali dan juga rata.

2. (tulis haditsnya di fathul bari jilid 1 taman 429 hadits ke 248)

“dari a’isyah radhiyallahu anha dia melaporkan : kebiasaannya rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam apabila mandi junub, dia mengawali dengan cuci kedua telapak tangannya, setelah itu dia berwudhu’ serupa wudhu’ dia buat shalat, setelah itu dia memasukkan jari jemari dia kedalam air, sampai - sampai dia menyilang - nyilang dengan jari jemari itu rambut dia, setelah itu dia mengalirkan air ke segala badan beliau”. hr. angkatan laut (AL) bukhari dalam shahihnya hadits nomer 248 (fathul bari) dan juga muslim dalam shahihnya hadits ke 316. dalam riwayat muslim terdapat ekstra lafadl berbunyi demikian : “kemudian dia mengalirkan air ke segala badannya, setelah itu cuci kedua telapak kakinya”.

jadi dalam mandi junubnya rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam, dia memasukkan air ke sela - sela rambut dia dengan jari - jemari dia. ini merupakan buat membenarkan ratanya air mandi junub itu hingga ke kulit yang terdapat di balik rambut yang berkembang di atasnya. sampai - sampai air mandi junub itu betul - betul mengalir ke segala kulit badan.

3. (tulis haditsnya di shahih muslim syarh an nawawi juz 3 perihal 556 hadits ke 317)

“maimunah ummul mu’minin menggambarkan : saya dekatkan kepada rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam air mandi dia buat janabat. hingga dia cuci kedua telapak tangan dia 2 kali ataupun 3 kali, setelah itu dia memasukkan kedua tangan dia ke dalam bejana air itu, setelah itu dia mengambil air dari padanya dengan kedua telapak tangan itu buat kem4luannya dan juga dia mencucinya dengan telapak tangan kiri dia, setelah itu sehabis itu dia memukulkan telapak tangan dia yang kiri itu ke lantai dan juga menggosoknya dengan lantai itu dengan sekeras - kerasnya. setelah itu sehabis itu dia berwudlu’ dengan trik wudlu’ yang dicoba buat shalat. sehabis itu dia menuangkan air ke atas kepalanya 3 kali tuangan dengan sepenuh telapak tangannya. setelah itu dia membilas segala penggalan badannya. setelah itu dia beralih dari tempatnya sampai - sampai dia cuci kedua telapak kakinya, setelah itu saya bawakan kepada dia kain handuk, tetapi dia menolaknya”. hr. muslim dalam shahihnya hadits ke 317 dari ibnu abbas.

dari hadits ini, menampilkan kalau sehabis membilas kedua telapak tangan bagaikan permulaan amalan mandi junub, hingga membilas kemaluan hingga bersih dengan telapak tangan sebelah kiri dan juga sehabis itu telapak tangan kiri itu digosokkan ke lantai dan juga baru mulai berwudhu’. pula dalam riwayat ini ditunjukkan kalau sehabis mandi junub itu, sunnahnya tidak mengeringkan tubuh dengan kain handuk.

4. (tulis haditsnya di fathul bari jilid 1 taman 372 hadits ke 260)

“dari maimun (istri nabi sallallahu alaihi wa aalihi wasallam) , dia memberitakan kalau nabi sallallahu alaihi wa aalihi wasallam kala mandi janabat, dia cuci kemaluannya dengan tangannya, setelah itu tangannya itu digosokkan ke tembok, setelah itu sehabis itu dia cuci tangannya itu, setelah itu dia berwudlu’ serupa trik wudlu’ dia buat shalat. hingga kala dia telah tuntas dari mandinya, dia membasuk kedua telapak kakinya”. hr. bukhari dalam shahihnya, hadits ke 260.

dari hadits ini, menampilkan kalau menggosokkan telapak tangan kiri sehabis cuci kemaluan dengannya, dapat pula menggosokkannya ke tembok dan juga tidak wajib ke lantai. pula dalam hadits ini diterangkan kalau sehabis menggosokkan tangan ke tembok itu, tangan tersebut dicuci, baru setelah itu berwudlu’.

berikut ini sebagian kesalahan yang kerap dicoba oleh seoerang muslim kala hendak melaksanakan mandi junub ataupun mandi janabat yang dilansir dari muslim.

1. suami istri tidak mandi kecuali sehabis keluarkan air sperma (0rgašmē)
kesalahan semacam ini telah menyebar di golongan kalangan muslimin. sebagian mereka apabila menggauli istrinya tidak mandi dan juga tidak menyuruh istrinya mandi kecuali bila keduanya menggapai org*sm3. perihal semacam ini benar sempat terjalin pada permulaan datangnya islam sebagaimana nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّمَا الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ

“sesungguhnya air itu dari air“.

hendak namun, hadits itu di - mansukh (dihapus) dengan sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“apabila 2 khitan (kemaluan pria dan juga wanita) telah berjumpa dan juga kepala dzakär telah masuk, hingga perihal itu sudah harus mandi, baik keluar sperma (0rgasmē) ataupun tidak”.

oleh karna itu, barangsiapa yang menghadiri istrinya dan juga belum 0rgasmē, kemudian dia tidak mandi junub dan juga langsung mengerjakan shalat, hingga shaltnya batal. karena, ia masih dalam kondisi junub.

2. tidak menutupi rambut/aurat dari pemikiran manusia kala mandi
sebetulnya malu itu sebagian dari iman. hendak namun, pada kenyataanya masih kita dapati sebagian kalangan muslimin yang melepas baju malunya. mereka berdiri di tempat - tempat universal, serupa tepi sungai ataupun laut buat mandi jumat ataupun mandi janabat di depan orang - orang tanpa terasa malu.

nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kalau di antara sebab - sebab adzab kubur merupakan tidak menutup (rambut/aurat) kala berkemih. lalu, gimana bila tidak meutupnya kala mandi.

3. berkeyakinan kalau 2 mandi tidak boleh disatukan
banyak kalangan muslimin tidak mengenali kalau bila waktu hari raya itu datangnya seiring dengan hari jumat, hingga ia cukup mandi satu kali seraya mencampurkan 2 hasrat. demikian pula dengan mandi junub dan juga mandi jumat. perihal ini bersumber pada sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“setiap orang hendak menemukan setimpal yang ia niatkan“.

4. meyakini kalau mandi tidak mampu mengambil alih wudhu’
aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berwudhu sehabis mandi. ” abu bakr bin al - arabi berkata, “para ulama tidak berubah komentar kalau wudhu sudah masuk dalam mandi dan juga hasrat bersuci dari janabat sudah mencakup hasrat buat bersuci dari hadats dan menghilangkannya.

perihal ini desebabkan penghalang - penghalang janabat lebih banyak daripada penghalang - penghalang hadats sampai - sampai hasrat yang lebih sedikit masuk ke dalam hasrat yang lebih besar dan juga yang demikian itu sudah mencukupinya”.

5. tidak meratakan air ke segala tubuh
perihal ini spesialnya terjalin pada orang gendut. sering - kali, terdapat bagian - bagian dari badannya, spesialnya dada dan juga lemak pada peru, yang dikala air melewatinya, air tidak dapat mengalir ke anggota tubuh yang berposisi di bawahnya. dalam kondisi serupa ini, hingga mandinya tidak sempurna.

6. menunda mandi junub dan juga mandi sehabis haid sampai matahari terbit
sebagian perempuan apabila dalam kondisi junub (sehabis bersetubuh dengan suaminya) ataupun kala suci dari haid pada malam hari, ia menunda mandi sampai matahari terbit. sehabis itu, ia baru mandi dan juga melakukan shalat shubuh. perihal ini hukumnya haram bagi ijma’. karena, ia harus lekas mandi dan juga mengerjakan shalat pada waktunya. allah berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا

“maka apabila kalian telah menuntaskan shalat (mu) , ingatlah allah pada dikala berdiri, duduk, dan juga tiduran. setelah itu apabila kalian telah terasa nyaman, hingga dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). sebetulnya shalat itu merupakan kewajiabn yang didefinisikan waktunya atas orang - orang yang beriman“. (an - nisa’ [4]: 103).

karena, menunda waktu shalat dengan terencana sampai habis waktunya tercantum dosa besar. bila suaminya mengenali perihal itu, hingga ia pula terjerumus ke dalam dosa berbarengan istrinya (kondisi ini bila istrinya sudah paham hukumnya).

tetapi, bila istrinya tersebut belum paham hukumnya, hingga pribadinya terkategori orang yang udzur lantaran kebodohannya sampai ia paham.

7. menutup kepala kala mandi
sebagian orang bila bakal mandi meletakkan suatu di atas kepalanya lantaran takut apabila rambutnya basah. sementara itu, perihal itu mampu menghindari masuknya air. ini menggambarkan kesalahan besar. karena, dengan demikian bersucinya jadi kurang sempurna lantaran ia menutup suatu yang semestinya harus buat dibasuh.







(sumber: terfenomenal. blogspot. co. id )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.