Budayawan taufiq ismail menggambarkan keadaan menjelang pemberontakan partai komunis indonesia (pki) tahun 1965, dikala itu bermacam fitnah dilancarkan kepada para ulama sampai dijebloskan ke penjara oleh rezim soekarno.
“pertama sekali, pemimpin - pemimpin islam difitnah. pemimpin - peminpin islam diusahakan supaya ditahan, dimasukkan ke dalam tahanan dengan macam - macam trik, ” ucap taufiq ismail dikala jadi pembicara dalam majelis taqarrub ilallah pembaca suara islam (mti psi) , di masjid baiturrahan, jalan. dokter. saharjo nomor. 100 menteng atas, setiabudi, jakarta selatan, serupa dikutip panjimas. com, ahad (22/1/2017).
dikala itu para ulama dan juga tokoh islam terkemuka wajib mendekam di balik terali besi tanpa diadili dan juga dibuktikan kesalahan mereka. “bapak muhammad natsir, syafrudin prawiranegara, buya hamka, isa anshary dan juga seterusnya, mereka masuk ke dalam tahanan, hingga kudeta berlangsung mereka tidak sempat diadili, ” papar taufiq
upaya kriminalisasi dengan mencari - cari kesalahan, mereka tega menjerat ulama supaya masuk penjara. bagi taufiq ismail, perihal itu sama serupa keadaan dikala ini.
“ada penangkapan - penangkapan para pemimpin umat yang terbuat sedemikian rupa biar umat itu terasa ‘aduh pimpinan kita masuk penjara’ macam - macam dalihnya. serupa pula saat ini, macam - macam sebab, setelah itu dicari - cari, digali - gali, ” ucapnya.
yang lebih kesat merupakan dengan melaksanakan upaya teror dengan tuduhan makar dan juga sejenisnya juga dicoba.
taufiq ismail menggambarkan di pondok pesantren al - jauhar di desa kanigoro, kecamatan kras, kediri, pada 13 januari 1965, pii melaksanakan pelatihan. pada waktu rehat, pemuda rakyat dan juga pki, masuk menyerbu masjid, kemudian para pelajar pii itu dibawa ke luar masjid, al - qur’an yang terdapat di dalam masjid diinjak - injak, mereka menyeret pelajar pii dengan berteriak - teriak menghina islam, menghina rasulullah.
“yang mereka tuduh pii ini melaksanakan aksi subversif, melawan pemerintah, setelah itu dibawa ke kepolisian biar ditahan, ” tuturnya.
puncak gerakan merupakan dengan terdapatnya pembakaran suatu masjid di jawa timur dan juga buku - buku yang dikira anti pemerintah itu dilarang. [opinibangsa. com / imi]
(sumber: http:// www. opinibangsa. com/2017/01/sebelum-pki-memberontak-tahun-1965. html )
“pertama sekali, pemimpin - pemimpin islam difitnah. pemimpin - peminpin islam diusahakan supaya ditahan, dimasukkan ke dalam tahanan dengan macam - macam trik, ” ucap taufiq ismail dikala jadi pembicara dalam majelis taqarrub ilallah pembaca suara islam (mti psi) , di masjid baiturrahan, jalan. dokter. saharjo nomor. 100 menteng atas, setiabudi, jakarta selatan, serupa dikutip panjimas. com, ahad (22/1/2017).
dikala itu para ulama dan juga tokoh islam terkemuka wajib mendekam di balik terali besi tanpa diadili dan juga dibuktikan kesalahan mereka. “bapak muhammad natsir, syafrudin prawiranegara, buya hamka, isa anshary dan juga seterusnya, mereka masuk ke dalam tahanan, hingga kudeta berlangsung mereka tidak sempat diadili, ” papar taufiq
upaya kriminalisasi dengan mencari - cari kesalahan, mereka tega menjerat ulama supaya masuk penjara. bagi taufiq ismail, perihal itu sama serupa keadaan dikala ini.
“ada penangkapan - penangkapan para pemimpin umat yang terbuat sedemikian rupa biar umat itu terasa ‘aduh pimpinan kita masuk penjara’ macam - macam dalihnya. serupa pula saat ini, macam - macam sebab, setelah itu dicari - cari, digali - gali, ” ucapnya.
yang lebih kesat merupakan dengan melaksanakan upaya teror dengan tuduhan makar dan juga sejenisnya juga dicoba.
taufiq ismail menggambarkan di pondok pesantren al - jauhar di desa kanigoro, kecamatan kras, kediri, pada 13 januari 1965, pii melaksanakan pelatihan. pada waktu rehat, pemuda rakyat dan juga pki, masuk menyerbu masjid, kemudian para pelajar pii itu dibawa ke luar masjid, al - qur’an yang terdapat di dalam masjid diinjak - injak, mereka menyeret pelajar pii dengan berteriak - teriak menghina islam, menghina rasulullah.
“yang mereka tuduh pii ini melaksanakan aksi subversif, melawan pemerintah, setelah itu dibawa ke kepolisian biar ditahan, ” tuturnya.
puncak gerakan merupakan dengan terdapatnya pembakaran suatu masjid di jawa timur dan juga buku - buku yang dikira anti pemerintah itu dilarang. [opinibangsa. com / imi]
(sumber: http:// www. opinibangsa. com/2017/01/sebelum-pki-memberontak-tahun-1965. html )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar