Kesimpulannya presiden jkw keluarkan statment terpaut dengan keberadaan media massa online yang dianggapnya bagaikan media yang tidak bertanggung jawab.
baginya media online sudah saatnya buat di penilaian terpaut dengan pemberitaan bohong dan juga tanpa sumber yang jelas, dengan judul yang provokatif dan memiliki fitnah.
perihal ini warnanya jadi atensi para netizen, terlebih lagi tidak kurang dari mantan presiden sby dalam postingannya lewat account @sb_yudhoyono, pula turut menyoroti.
“negara dan juga pemerintah diuji, penegak hukum diuji, media massa dan juga media sosial diuji, pemuka agama diuji, rakyat diuji dan juga presiden juga diuji *sby* tulis sby kala menyongsong tahun baru masehi.
sedangkan itu, netizen malah mengkaitkan dengan salah satu postingan dari pendukung jkw – jusuf kalla, artis wanda hamidah kala masa pilpres, tahun 2014 kemudian.
baginya media online sudah saatnya buat di penilaian terpaut dengan pemberitaan bohong dan juga tanpa sumber yang jelas, dengan judul yang provokatif dan memiliki fitnah.
perihal ini warnanya jadi atensi para netizen, terlebih lagi tidak kurang dari mantan presiden sby dalam postingannya lewat account @sb_yudhoyono, pula turut menyoroti.
“negara dan juga pemerintah diuji, penegak hukum diuji, media massa dan juga media sosial diuji, pemuka agama diuji, rakyat diuji dan juga presiden juga diuji *sby* tulis sby kala menyongsong tahun baru masehi.
sedangkan itu, netizen malah mengkaitkan dengan salah satu postingan dari pendukung jkw – jusuf kalla, artis wanda hamidah kala masa pilpres, tahun 2014 kemudian.
kala itu wanda pernah menuliskan supaya tidak memilah paslon pilpres tidak hanya no 2, jkw - jk, sembari menegaskan bila hingga memilah salah, hingga hendak terjalin peristiwa, yang dianggapnya hendak dicoba oleh capres rival yang didukungnya jkw - jk. ramalan wanda nyatanya teruji, tetapi ketakutannya itu malah dicoba oleh paslon yang didukungnya, jkw – jk
wanda seorang diri dalam ekspedisi karir politiknya terpaksa terhenti karna dipecat dari partai amanat nasional kala jadi pembelot dari pan akibat menunjang jkw - jk, sedangkan pan jadi jadi pendukung prabowo - hatta. berikut postingan dari wanda hamidah pada jam 17. 43 sampai pikul 17. 52 pada bertepatan pada 4 juni 2014 kemudian ;
“gerakan hari ini sekadar menegaskan.. kita sempat menentang sistim otoriter.. engga lezat hidup dizaman itu. ”
“jgn hingga nanti engga dapat ngeritik lagi.. baru nyesel.. ”
“nanti engga dapat nulis lagi.. baru nyesel.. ”
“nanti engga dapat buat film lagi.. baru nyesel.. ”
“nanti memiliki media dibredel.. baru nyesel.. ”
“nanti engga dapat ke tps milih pemimpin ataupun partai yg kita suka.. baru nyesel.. ”
“nanti engga dapat baca novel ataupun nonton film yg dibilang mengecam ‘stabilitas nasional’.. baru nyesel.. ”
“itu ajaa sih.. ngingetin doang.. sempat terjalin soalnya, jangan dipikir tidak dapat berulang. ”
bagi sebagian netizen seluruh yang diposting oleh wanda hari ini teruji, dengan presiden jkw mulai mengeluhkan soal, kritik baik di sosial media dan juga media massa online, dan juga memohon aparat kepolisian buat menertibkan terlebih lagi menangkap owner account yang dikira meresahkan. terdapat pula film bertajuk “jakarta unfair” yang dilarang tayang.
(sumber: http:// www. postmetro. co/2017/01/fitnah-wanda-hamidah-2-tahun-lalu. html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar